BANJAR – Penanganan stunting menjadi kerja bersama karena tidak hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang atau kelompok. Diperlukan sinergitas semua pihak agar penanganan itu bisa berjalan maksimal dan menghasilkan output yang sesuai target tujuan awal yakni zero stunting di Indonesia.
Ini harus dan perlu dilakukan lantaran, anak merupakan calon penerus bangsa kedepan sehingga perlu mendapat perhatian lebih agar mereka tumbuh besar dengan sehat dan cerdas serta kuat. Itu yang menjadi salah satu hal mendasar TNI ikut serta membantu Pemerintah dalam penanganan stunting, baik ditingkat pusat hingga daerah.
Seperti yang dilakukan jajaran Kodim 0613/Ciamis yang ikut berperan aktif membantu Pemerintah Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis dalam penanganan stunting. Mulai dari menjadi bapak asuh anak stunting hingga memberikan edukasi dalam pencegahan stunting kepada para orang tua.
Kali ini, Komandan Kodim 0613/Ciamis Letkol Inf Afiid Cahyono S.Sos., SH., M.Han., memberikan edukasi kepada masyarakat dalam sebuah kegiatan Intensifikasi dan Intervensi Pelayanan KB di Pendopo Kecamatan Langensari, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (4 Juni 2024).
Saat itu, Dandim 0613/Ciamis memberikan materi terkait peran serta TNI dalam penanganan stunting. Sebab itu menjadi sebuah keharusan dalam mencetak generasi penerus bangsa yang tangguh dan mampu bertahan di dalam serangan dunia saat ini.
“Kenapa TNI harus ikut didalamnya. Di dunia militer kita mengalami masa peperangan generasi kelima. Sangat kecil serangan secara langsung, tapi tidak menutup kemungkinan peperangan akan terjadi. Tetapi negara yang akan diserang dilemahkan dulu untuk kemampuan berperang. Salah satunya PR generasi penerus bangsa yang mengalami beberapa permasalahan stunting harus mendapatkan penanganan lebih. Maka dari itu TNI dilibatkan untuk melakukan penanganan stunting. Masa bertahan itu bukan hanya kita tetapi generasi penerus bangsa,” kata Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Afiid Cahyono, S.Sos., SH., M.Han., di Pendopo Kecamatan Langensari.
“Semua akan terlibat, tidak hanya militer. Mari kita diharapkan menyelamatlan generasi muda dengan penurunan angka stunting,” ucap Letkol Inf Afiid Cahyono menambahkan.
Dandim menuturkan, selama ini jajaran Kodim 0613/Ciamis telah menerapkan pola asuh kepada anak penderita stunting. Dimana setiap desa/kelurahan dan kecamatan prajurit TNI AD Kodim 0613/Ciamis melakukan penyisiran ke masyarakat melakukan pendataan anak stunting dan calon ibu. Dimana nantinya mereka akan dipantau dan menjadi anak asuh Kodim 0613/Ciamis dalam penanganan stunting.
“Setiap bulannya kita selalu memberikan dukungan pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi ke setiap anak asuh stuting Kodim 0613/Ciamis. Ini bagian dari pada sinergitas bersama dalam penanganan stunting khususnya di Kota Banjar. Sehingga angka stunting dapat ditekan hingga zero dan generasi penerus bangsa kita menjadi generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” kata Letkol Inf Afiid Cahyono.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Banjar Dr. H. Soni Harison, AP., S.Sos., M.Si., mengatakan, memang betul penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama. Pemerintah Kota Banjar juga melakukan penerapan bapak asuh bagi setiap OPD bahkan Kepala OPD. Sehingga pemantauan terhadap anak stunting terawasi dan mendapat perhatian lebih hingga benar-benar tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kuat.
“Mudah-mudahan sinergitas yang terbangun dapat terus ditingkatkan dalam upaya bersama menekan angka stunting dan Kota Banjar menjadi daerah zero stunting. Karena melihat trend yang ada, tiga tahun terakhir angka stunting tiap tahunnya menurun. Pada tahun 2021 angka stunting 46,40 persen, tahun 2022 angka stunting 17,7 persen dan tahun 2023 14,14 persen. Mudah-mudahan di akhir tahun 2024 ini kembali terus turun minimal sampai dibawah target nasional bahkan zero stunting,” kata H. Soni Harison.