Ciamis_Komandan Komando Distrik Militer 0613/Ciamis Letkol Inf Wahyu alfiyan Arisandi.SIP.M.I.Pol., Bersama Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, Hadiri Upacara Adat Budaya Nyuguh di Kampung Adat Kuta Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis , Kamis (22/9/2022)
Tradisi turun temurun yang masih lestari di tengah masyarakat kampung adat Kuta tersebut merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Berbagai kegiatan mengawali tradisi Nyuguh, yang dilaksanakan tidak setiap Bulan Safar (kalender Hijriah).
Selain berbagai kesenian seperti gondang buhun (lesung), gembyung, ibing, warga juga mempersiapkan masakan khusus yang bakal disantap bersama. Saat berlangsungnya kesenian gondang buhun, banyak warga, tetua adat dari daerah lain termasuk tamu juga dilibatkan dalam tarian tersebut. Mereka mengikuti irama ritmis bunyi lesung beradu dengan alu, mengiringi nyanyian yang sarat wejangan atau nasihat.
Upacara Adat Nyuguh kali ini dibuka oleh Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra. Tampak hadir Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Alfiyan Arisandi.SIP.M.I.Pol., Perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup, Perwakilan Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif, . Danramil 1310 / Rancah Kapten Czi Hernadi, Kapolsek Rancah AKP Husen Sujana, SH,Camat Tambaksari,Camat Rancah,Kepala Desa Karangpaningal serta beberapa tetua adat dan Masyarakat kampung adat.
“Puncak acaranya mengarak dongdang, yang berisi aneka makanan, yang sebelumnya dimasak bersama. Diantaranya ketupat, berikut sayur yang dipetik dari sekeliling kampung. Termasuk sajian kudapan aneka umbi-umbian. Diakhiri doa bersama, tawasul, memanjatkan doa rasa syukur serta harapan, diakhiri makan bersama,” tutur Kades Karangpaningal Ngudiarto.
Ngudiarto mengatakan tradisi Nyuguh yang sudah berlangsung turun temurun, jangan hanya dilihat pada kegiatannya, akan tetapi juga makna yang tersirat. “Tradisi Nyuguh, sarat dengan makna yang tersirat, itu yang sebenarnya lebih penting. Misalnya makan bersama, sebagai bentuk ucapan syukur terhadap Sang Pencipta, karena hasil panen bagus,” ujarnya.
Wakil Bupati Ciamis Yana.D.Putra mengatakan, banyak tradisi tahunan yang digelar di tatar Galuh Ciamis. Selain tradisi Nyuguh di kampung adat Kuta, lainnya Nyangku di Panjalu, Ngikis di Karangkamulyan, Misalin di Salawe, Nyiar Lumar kawali dan lainnya.
“Tradisi warisan nenek moyang harus dilestarikan. Bahkan saat ini sedini mungkin dikenalkan kepada generasi muda, sehingga mereka tidak hanya sekadar mengathui, akan tetapi juga mampu memahami serta memaknai tradisi. Apalagi, banyak filosofi hidup yang tidak hanya tersurat akan tetapi juga tersirat dari berbagai seni tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Dandim 0613 Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi, memberikan apresiasi tinggi terhadap masyarakat kampung adat Kuta yang terus melestarikan tradisi Nyuguh. Kegiatan tersebut, lanjutnya merupakan potensi wisata yang mampu menarik wisatawan.
“Tradisi warisan nenek moyang ini sudah berumur ratusan tahun.Artinya masyarakat memang dengan kesadarannya terus melestarikan. Nyuguh juga memiliki potesni besar untuk menyedot wisatawan. Apalagi saat ini Jawa Barat gencar-gencarnya promosi pariwisata,” tuturnya
Dandim juga mengatakan melestarikan seni dan budaya peninggalan leluhur, mampu membentengi perilaku warga Jawa barat dari serbuan budaya dari luar yang tidak sesuai dengan jatidiri warga. “Memertahankan tradisi, tidak hanya sekadar menghormati dan melestarikan, akan tetapi juga sekaligus menjadi benteng pertahanan moral dari pengaruh luar yang tidak baik,” ujar Dandim.{Pendim}